Saturday, March 9, 2013


Pejuang Utusan Daerah


CURRICULUM VITAE  
Pejuang Utusan Daerah
Oesman Sapta | TI | Rpr
  • BIO
Ketua HKTI 2010-sekarang

Lihat CV

Pengusaha yang jadi politisi asal Kalimantan Barat ini berjuang keras untuk mengegolkan anggota Utusan Daerah (UD) MPR menjadi fraksi. Perjuangan itu terwujud dan ia menjadi ketua fraksi dan kemudian menjadi Wakil Ketua MPR unsur Utusan Daerah. Setelah itu, ia pun mendirikan Partai Utusan Daerah.

Berbagai seminar, diskusi, dan sarasehan dilakukan agar keinginan membentuk FUD itu terwujud. Sidang Istimewa (SI) MPR 2000 dirasakannya merupakan peluang paling terbuka lebar, karena tiap-tiap fraksi ingin mendapat dukungan anggota MPR dari utusan daerah.
Maklum, waktu itu seluruh fraksi (kecuali FPKB-Red) ingin menggelar SI MPR untuk menurunkan Presiden Abdurrahman Wahid. Dengan kepiawaian Ketua MPR Amien Rais, mereka terbuai bujukan pembentukan FUD dan hanya forumnya diundur pada ST MPR kali ini.
Namun ketika ST MPR Kamis lalu dibuka, Oesman Sapta melihat gelagat lain. Fraksi-fraksi yang dahulu simpati, kini tak mau tahu janji-janji dahulu. Keruan saja, jika mereka kehilangan nalar dan kemudian mengubah sidang tahunan menjadi "sidang tawuran" yang banyak mendapat kecaman.
Oesman bahkan terlibat saling pukul dengan anggota FPresiden RI Kelima (2001-2004)PDI-P Dudi Murod, meskipun hal itu kemudian dibantahnya. Dia mengklarifikasi, yang terjadi hanya dorong-mendorong di antara anggota MPR.
Itulah yang menjadikan bapak tiga putra itu sibuk, karena dianggap sumber peristiwa tersebut. ''Tidak ada pemukulan, tidak urakan,'' ujar Oesman.
Dia pun sibuk membuat berbagai alasan untuk menepis peristiwa yang dilihat oleh sebagian rakyat, sebab disiarkan langsung melalui layar televisi. ''Mereka hanya minta bicara ke depan lantaran miknya mati, tapi tak ditanggapi.'' Seperti biasa, lantas muncul dugaan ada provokator sehingga terjadi kejadian demikian. ''Saya tidak tahu siapa provokatornya.''
Meskipun demikian, Oesman tetap akan berjuang untuk mengegolkan FUD agar disahkan. ''Kami tetap mengikuti proses. Tak akan WO. Kalau keluar kan yang enak mereka yang tak setuju, karena bisa sesukanya mengambil keputusan. Kita yang rugi.''
Pantang Mundur
Oesman Sapta menegaskan, para anggota MPR dari Utusan Daerah pantang mundur dalam memperjuangkan tekad untuk menjadi fraksi di MPR.
''No retreat, kami tetap bersikap pantang mundur. Kami akan tetap memperjuangkan Utusan Daerah menjadi fraksi dalam Sidang Tahunan (ST) MPR 2001 ini sesuai dengan yang dijanjikan Majelis dalam Sidang Istimewa (SI) MPR 2000," tandas Oesman di Jakarta, Sabtu kemarin.
Dia menekankan, Utusan Daerah tidak bermaksud memaksakan kehendak tetapi berupaya menegakkan aturan dengan memperjuangkan hak Utusan Daerah untuk menjadi fraksi seperti yang tercantum dalam pasal 106 Peraturan Tata Tertib MPR dan UUD 1945.
"Kalau kita memperjuangkan hak dan menegakkan aturan yang berlaku, apa itu salah?"
Dalam jumpa pers di salah satu hotel di Jakarta, Tuti Daud, salah seorang fungsionaris Forum Komunikasi Pemuda Dayak (FKPD) dari Kalimantan Tengah meminta F-UD Persiapan untuk tetap memperjuangkan aspirasi rakyat di daerah melalui pembentukan F-UD definitif di MPR. "F-UD seharusnya ada untuk menyalurkan aspirasi rakyat di daerah."
Oesman Sapta optimistis, UD akan disahkan menjadi F-UD dalam ST MPR tahun ini. "Kami telah melakukan lobi-lobi dengan fraksi-fraksi lain."
Namun dia tidak menjelaskan secara terperinci, para anggota F-UD Persiapan telah melakukan lobi dan bagaimana hasilnya.
Dia juga menandaskan, F-UD Persiapan kini solid dan tidak terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok. "Yang penting F-UD tak perlu dicurigai dengan dugaan macam-macam. Yang jelas, kami akan konsisten memperjuangkan aspirasi rakyat daerah."  TI, Suara Merdeka

Pengusaha Oesman Sapta Tak Mau ada Keributan antara Kadin Pusat dengan Daerah

Foto: Pengusaha Oesman Sapta Odang (mediaindonesia)
SPC, Jakarta – Sebanyak sembilan forum Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) melayangkan surat keputusan kepada ketua dewan pertimbangan Kadin.
Hal itu dilakukan menyusul pemberhentian sembilan Kadinda secara sepihak yang dilakukan oleh Kadin Pusat.
Oesman Sapta Odang, Dewan Pertimbangan Kadin Pusat, menegaskan Kadinda di seluruh Indonesia harus bisa dirangkul. Pasalnya Kadinda daerah memegang peranan penting dalam menggerakan ekonomi daerah.
“Karena Kadin punya UU tentang ekonomi, kita harus lebih aktif pro aktif dalam pembinaan sejumlah daerah bukan di pusat,” ujar Oesman, seperti dikutip, Kamis (7/3/2013).
Sementara itu, Oesman juga tidak mau ada keributan antara Kadin pusat dengan Kadin daerah. Maka, Oesman ingin agar ada sinergi antara kedua belah pihak. “Pusat itu yang mengatur kebijakan, perlu komunikasi antara daerah dan pusat,” jelas Oesman.
Sebagai ketua dewan pertimbangan Kadin pusat, Oesman ingin mencari jalan tengah dari pemberhentian beberapa Kadinda. Pasalnya Kadin pusat tak memberikan komunikasi dengan Kadinda masalah pemberhentian jabatan tersebut. “Tegakan aturan main yang benar, kadin mewakili bidang usaha, karena pemegang kedaulatan ada di Kadinda,” ungkap Oesman. (SPC-20/tribun)

Friday, March 8, 2013



Jakarta - Krisis harga daging sapi yang terjadi di Indonesia membuat berbagai pihak angkat bicara. Krisis harga daging ini dikhawatirkan mempengaruhi konsumsi daging perkapita orang Indonesia.

Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Oesman Sapta Odang menurutnya masalah ini sangat mengerikan dan membayangkan. Menurutnya masalah daging sapi bisa lebih berbahaya dari narkoba dan teroris.

"Ini mengerikan bayangkan dari 200 negara, kita (Indonesia) posisi nomor 5 paling jelek dalam pemanfaatan gizi. Ini lebih kejam dari Narkoba dan teroris terutama untuk anak cucu kita," jelas Oesman dalam diskusi carut marut masalah daging di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Rabu (6/3/2013).

Bos OSO Group ini mengatakan harga daging sapi di dalam negeri mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan tidak wajar. Sebelum hari raya Idul Fitri 2012 harga daging masih berada pada posisi Rp 76.000/kg sedangkan sesudah Idul Fitri harga daging sudah mencapai Rp 100.000/kg.

"Daging pada waktu itu sebelum hari raya masih Rp 76.000 setelah masuk hari raya sudah Rp 100.000/kg," tuturnya.

Ia juga menyalahkan pemerintah yang sampai saat ini masih melakukan importasi daging sapi hanya dari Australia dan Selandia Baru karena berbasis country based bukan zone based, untuk menghindari penyakit mulut dan kuku (PMK). Padahal menurutnya sistem ini bisa mengakibatkan monopoli pasar di mana pasar daging di Indonesia bisa dipermainkan.

"Alasan UU No 18/89 itu yang lalu karena Brazil itu punya penyakit mulut (PMK). Sekarang kita hanya 1 pintu yang sifatnya monopoli atau country base yang hanya bisa mendatangkan dari Australia dan Selandia Baru. Brazil sekarang sudah tidak ada penyakit mulut dan sekarang mereka sudah ekspor ke Amerika dan Arab. Bayangkan Arab saja mengimpor sapi 100% dari Brazil," cetusnya.

Friday, March 1, 2013

OESMAN SAPTA ODANG PEMUDA HEBAT ASAL KALIMANTAN BARAT

 Oesman Sapta Odang atau yang akrab disapa dengan Oso ini dilahirkan dari keluarga yang beragama Islam pada tanggal 18 Agustus 1950 di Kota Sukadana,Kalimantan Barat, Merupakan salah satu pemuda hebat asal kalimantan barat . Beliau juga termasuk kedalam 150 Orang terkaya di Indonesia bersama perusahaannya Oso International Group dengan total kekayaan US$ 165 Juta versi majalah Globe Asia. Rekam jejak beliau yang bergelut didunia entrepreneurship dan politik di Indonesia ini sangatlah sukses dan banyak memberikan kontribusi atas kemajuan berbagai sektor di Indonesia , Khususnya di Kalimantan Barat. Tidak hanya masyakarat Kalimantan Barat yang bangga terhadap beliau , Melainkan Presiden Indonesia yakni Susilo Bambang Yudhoyono pun bangga dan berkata pada kesempatan menghadiri peresmian (OSO) Sport Center di Grand Wisata, Bekasi, Jawa Barat "Bung Oesman tokoh setia kepada perjuangan. Saya mengenal sosok OSO tokoh yang setia kepada perjuangan, kepada perguruan, kepada sahabat-sahabatnya." SBY lalu bercerita saat dia duduk di Dewan Perwakilan Rakyat mewakili Fraksi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. "Waktu terjadi perubahan besar di negeri ini, di periode reformasi, waktu itu saya Ketua Fraksi ABRI, beliau salah satu pimpinan MPR," kata SBY. "Saya kira jiwa seperti itu masih hidup di diri Bung OSO." Berikut adalah Biografi beliau Jabatan Utama : > Wakil Ketua MPR Periode 1999 -2004 > Ketua HKTI 2010 - Sekarang Pendidikan Terakhir : > DR (HC) Senior University International, USA, 1999 Karir : > Ketua Tim Delegasi Karate Indonesia di Kuala Lumpur , Malaysia Juni 1999 > Ketua Umum Asosiasi Koperasi Kelapa Indonesia 2002 - Sekarang > Ketua Umum Pengurus Pusat KKI 2002 - 2006 > Wakli Ketua MPR RI Periode 199 - 2004 > Ketua Umum DPP Partai Persatuan Daerah 2002 - 2004 > Ketua Kadin Daerah Provinsi Kalimantan Barat 1998 - 2004 > Pendiri Oesman Sapta Odang (OSO) Sport Center di Grand Wisata, Bekasi, Jawa Barat > Komisaris Lion Air > Ketua Umum Pengurus Pusat KKI 2006 - 2011 > Ketua Umum Periode Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) 15 Juli 2010 - Sekarang Kegiatan,Prestasi Dan Penghargaan di Bidang Olah Raga : > Ketua Umum Pengda KKI Provinsi Kalimantan Barat 1975 - 1977 > Ketua Umum Pengda KKI Provinsi Kalimantan Barat 1975 - 1980 > Ketua III Pengurus Pusat KKI 1980 - 1983 > Ketua Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) , Pengda Provinsi Kalimantan Barat 1992 > Ketua Tim Delegasi Karate Indonesia di Kuala Lumpur , Malaysia Juni 1999 > Ketua Penyelenggara Kejuaraan Dunia " Tinju Profesional Antara Elyas Pical(INA) VS Raul Diaz (Coloumbia) Tahun 1998 , Yang dilakasanakan Di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Sebagai Kejuaraan Dunia Tinju Yang Pertama Kali dilaksanakan di Indonesia Dan Sukses > Ketua Umum Pengurus Pusat KKI 2002 - 2006 > Ketua Umum Pengurus Pusat KKI 2006 - 2011 > Ketua Umum Asosiasi Koperasi Kelapa Indonesia 2002 - Sekarang > Juara Pertama Balap Mobil Nasional Kelas 1300 cc di Jakarta 1974 > Juara Ketiga Kejuaraan Balap Mobil Internasional 1600 cc di Thailand 1983 > Juara Kedua Kejuaraan Balap Mobil Internasional 1300 cc di Penang,Malaysia 1984 > Juara Pertama Kejuaraan Balap Mobil Internasional 1300 cc di Batutiga,Malaysia 1984 Penghargaan : > Diangkat Sebagai Keluarga Besar Suku Dayak Kayan > Penganugerahan Gelar Adat Dari Masyarakat Minangkabau Sebagai Dato Bandaro Sutan Nan Kayo, 2003

Source By: thamrinjakaria.blogspot.com

Silahkan Kunjungi 
EQUATOR ONLINE BLOG: www.equatoronline.blogspot.com 
EQUATOR ONLINE FACEBOOK: www.facebook.com/EquatorOnlineBlog 
EQUATOR ONLINE YOUTUBE: www.youtube.com/user/EquatorOnline 
Terimakasih

Oesman Sapta Odang

Oesman Sapta Odang (lahir di SukadanaKalimantan Barat18 Agustus 1950; umur 62 tahun) adalah seorang pengusaha dan politikus asal Indonesia. Dia juga merupakan pendiri Partai Persatuan Daerah dan pernah menjabat sebagai wakil ketua MPR RIperiode 1999-2004.


Kehidupan

Oesman lahir dari pasangan Odang (ayah) asal PalopoSulawesi Selatan dan Asnah Hamid (ibu) asal Sulit Air, SolokSumatera Barat. Dia merupakan pemilik konglomerasi OSO Group yang bergerak di bidang percetakan, pertambangan, air mineral, properti, perkebunan, perikanan, transportasi, komunikasi, dan perhotelan. Saat ini ia menjabat sebagai ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia.[1]
Untuk menunjang pariwisata di kampung halamannya Sulit Air, ia membangun rumah gadang sebagai obyek wisata dan tempat informasi.
Pada awal tahun 2012, ia menunjuk Tanri Abeng sebagai CEO OSO Group menggantikan dirinya. Ia juga mengumumkan George Toisutta sebagai komisaris utama dan anaknya Raja Sapta Oktohari sebagai direktur utama [2].

Jabatan

  • Ketua Umum Asosiasi Koperasi Kelapa Indonesia (2002-Sekarang)
  • Ketua Umum Pengurus Pusat KKI (2002-2011)
  • Wakli Ketua MPR RI (1999-2004)
  • Ketua Umum DPP Partai Persatuan Daerah (2002-2004)
  • Ketua Kadin Daerah Provinsi Kalimantan Barat (1998-2004)
  • Komisaris Lion Air
  • Ketua Umum Periode Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) (2010-Sekarang)

[sunting]Catatan kaki

[sunting]Referensi


OSO

JAKARTA: Oesman Sapta Odang sebagai pemilik OSO Group mengumumkan dan menyerahkan posisi ketua kelompok perusahaan itu kepada Tanri Abengyang dikenal sebagai profesional.

"Sejak hari ini saya menyerahkan Chairman of the OSO Group kepada Tanri Abeng," kata Oesman Sapta dalam acara yang diselenggarakan kelompok itu menjelang pergantian tahun di Jakarta, Sabtu malam.

Dia juga mengumumkan George Toisutta sebagai komisaris utama dan Raja Sapta Oktohari sebagai direktur utama.

"Sistem juga yang menentukan keputusan ini," kata Oesman Sapta di hadapan para tamu dan karyawannya.

Dalam acara itu OSO Group meluncurkan air minum "demineral". Atlet yang bertanding di SEA Games 2011 mendapat pasokan air minum tanpa mineral yakni air minum yang sehat dan cocok untuk kondisi atlet.

Air demineral yang diproduksinya dijamin murni dan tidak mengandung mineral seperti zat besi.

Menurut majalah Globe Asia, Oesman Sapta, yang kini menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, termasuk 150 orang terkaya Indonesia pada 2009 dengan nilai kekayaan 165 juta dolar AS.

Tanri Abeng yang lahir di pelosok desa Pulau Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan pada 7 Maret 1942, pernah bergabung dengan Union Carbide, Multi Bintang dan Bakrie Brothers. Ia juga pernah menjadi Menteri Negara BUMN 1999.

Nama George Toisutta melejit menjadi berita utama di media massa nasional seiring dengan gonjang-ganjing perebutan pimpinan kepengurusan PSSI. Jenderal purnawirawan ini ikut bursa pencalonan ketua umum PSSI bersama Arifin Panigoro.

Raja Sapta Oktohari, anak kedua dari empat bersaudara anak Oesman Sapta, menjalankan sejumlah bisnis di beberapa daerah, antara lain pertambangan, perkebunan, perikanan, transportasi, komunikasi, dan perhotelan.

Saat menjadi CEO Oso Group, Raja Sapta Oktohari mencalonkan diri dan menang dalam pemilihan Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) pada Munas XIV di Makassar 2011, menggantikan Erwin Aksa. (faa)